Hidroponik: Pertanian Sederhana Namun Banyak Membuahkan hasil
Sebagai bagian dari upaya mencukupi kebutuhan sayur-sayuran, Ibu-ibu KWT (Kelompok wanita Tani) mengembangkan tanaman kangkung dengan sistem hidroponik di lahan pekarangan kantor Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Panen perdana sayuran sawi kangkung dilaksanakan setelah tanaman ini tumbuh selama 30 hari.
Hidroponik adalah metode bercocok tanam yang menggunakan air sebagai media tanpa tanah. Metode ini memanfaatkan air yang mengandung nutrisi/unsur hara, serta memerlukan oksigen dan sinar matahari untuk pertumbuhan tanaman. Sistem hidroponik menjadi solusi inovatif bagi ibu-ibu KWT untuk menanam sayuran di pekarangan kantor desa, terutama di daerah dengan keterbatasan lahan pertanian.
Metode hidroponik atau cara menanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, namun hanya memanfaatkan air dan media tanam berupa benda padat seperti cocopeat, spons dan sebagainya, kini menjadi alternatif pilihan untuk memulai kegiatan pertanian.
Berbagai jenis sayuran hidroponik ada di kebun itu, seperti kangkung atau selada berbagai jenis, pakcoy atau sawi sendok hingga bayam merah namun sekarang lagi menanam kangkung dan Sosin.
Perkebunan ini kini sudah menjadi pilihan bagi ibu ibu KWT baik untuk digunakan sebagai bahanĀ konsumsi pribadi maupun dimanfaatkan untuk tujuan komersil.
Program hidroponik ini tidak hanya memberikan solusi praktis bagi kebutuhan pangan, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efisien. Selain itu, keberhasilan program ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain di Cibiru Wetan untuk mengadopsi metode serupa guna memperkuat ketahanan pangan lokal.
Penanaman hidroponik ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi anggota KWT dan masyarakat sekitar untuk lebih aktif dalam bercocok tanam, khususnya dengan metode hidroponik yang terbukti efektif dan efisien. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan sayur-sayuran dari luar daerah dan meningkatkan kemandirian pangan.
Redaksi: Ginanjar Suwargani
Mahasiswa PPM (KPI UIN SGD Bandung)